Minggu, 11 Maret 2012

API UNGGUN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN

I.     PENDAHULUAN
1.   Api unggun merupakan salah satu bentuk kegiatan di alam terbuka khususnya pada malam hari.  Pada mulanya api unggun di pakai sebagai tempat pertemuan disamping sebagai penghangat badan dan menjauhkan dari gangguan binatang buas .

2.   Pada kegiatan kepramukaan api unggun dilaksanakan dalam acara hiburan dengan suasana yang riang gembira.

3.   Tujuan diselenggarakan api unggun adalah untuk mendidik sehingga menumbuhkan keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri melalui cara berpentas.

PELANTIKAN SEBAGAI ALAT PENDIDIDIKAN

I.     PENDAHULUAN
Upacara pelatinkan merupakan serangkaian upacara dalam rangka memberikan pengakuan dan pengesahan terhadap seorang pramuka atas prestasi yang dicapainya.

II.   MATERI POKOK
1.   Tujuan upacara pelantikan
      Upacara pelantikan bertujuan agar para pramuka yang dilantik mendapat kesan yang mendalam dan membuka hatinya untuk dapat menerima pengaruh pembinanya dalam upaya membentuk manusia yang berkepribadian, berbudi pekerti luhur, bertakwa kepada tuhan YME, peduli pada: tanah air, bangsa, masyarakat,alam linkungan serta peduli pada dirinya sendiri dengan berpedoman pada satya dan darma pramuka.

UPACARA SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN

I.     PENDAHULUAN
        Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib, untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.

UPACARA SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN



I.     PENDAHULUAN
        Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib, untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.

SYARAT DAN TANDA KECAKAPAN UMUM (SKU/TKU), SYARAT DAN TANDA KECAKAPAN KHUSUS (SKK/TKK), SYARAT DAN TANDA PRAMUKA GARUDA (SPG/TPG) SERTA CARA MENGUJINYA.

I.     PENDAHULUAN
1.   Syarat  Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat kecakapan minimal yang wajib dimiliki oleh peserta didik.   Tanda Kecakapan Umum (TKU) diperoleh setelah lulus melewati ujian-ujian dan disematkan melalui upacara pelantikan.

2.   Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat kecakapan pada bidang tertentu berdasarkan pilihan pribadi untuk dalam pengembangan minat dan bakatnya. Tanda Kecakapan Khusus (TKK) diperoleh setelah melalui ujian-ujian dan disematkan pada upacara latihan mingguan.

3.   Syarat Pramuka Garuda (SPG) adalah syarat-syarat kecakapan yang harus dipenuhi oleh seorang Pramuka untuk mencapai persyaratan tertentu sebagai Pramuka Garuda. Untuk memperoleh Tanda Pramuka Garuda (TPG), peserta telah melalui ujian-ujian dan disematkan dalam upacara pelantikan.   

SATUAN KARYA PRAMUKA



 
I.     Apa SAKA ?
        Saka adalah singkatan dari Satuan Karya Pramuka, dalam lingkungan World Scouting disebut " Scout Service Brigade ", merupakan Wadah Pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dan pengalaman Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam berbagai bidang kejuruan/tehnologi, serta memotivasi mereka untuk melaksankan kegiatan Karya nyata dan produktif sehingga dapat memberi bekal bagi kehidupan dan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara, sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan pembangunan dalam rangka peningkatan ketahanan nasional.

ORGANISASI DAN ADMINISTRASI GUGUSDEPAN



I.     PENDAHULUAN
1.   Gugusdepan disingkat Gudep adalah kesatuan organik dalam Gerakan Pramuka yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota Gerakan Pramuka sebagai Peserta Didik Pembina Pramuka dan Majelis Pembimbing Gugusdepan.

2.   Anggota putera dan puteri dihimpun dalam Gudep yang terpisah, masing - masing merupakan Gudep yang berdiri sendiri.

3.   Gugusdepan merupakan ujung tombak Gerakan Pramuka, karena kepramukaan sebagai proses pendidikan progresif diselenggarakan dalam satuan - satuan pramuka yang terhimpun dalam Gugusdepan.

4.   Tujuan dibentuknya Gugusdepan sebagai wadah terhimpunnya Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak dan Rancana Pandega, adalah untuk :
a.   memudahkan pengelolaan dan penyelenggaraan kepramukaan dalam mencapai tujuan Gerakan Pramuka.
b.   memudahkan dan menjamin dilaksanakan proses pendidikan progresif yang utuh/komplit secara efisien dan efektif.
c.    memudahkan dan menjamin dilaksanakannya kepramukaan sebagai proses pendidikan sehat, terencana dan praktis.
d.   memudahkan terjadinya interaksi antara Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega guna menjamin kesinambungan proses pendidikan progresif yang utuh/komplit.

MAJELIS PEMBIMBING GERAKAN PRAMUKA

I.     PENDAHULUAN
1.   Mejelis Pembimbing adalah suatu badan dalam Gerakan Pramuka yang mendukung pelaksanaan tugas Gerakan Pramuka dengan cara memberi bimbingan dan bantuan moril, organisatoris, material dan finansial kepada Kwartir Nasional, Kwartir Daerah, Kwartir Cabang, Kwartir Ranting,  dan  Gugusdepan Gerakan Pramuka.

2.   Majelis Pembimbing (MABI) Gerakan Pramuka berkedudukan di tingkat :
a.       Nasional disebut Majelis Pembimbing Nasional (MABINAS)
b.       Daerah disebut Majelis Pembimbing Daerah (MABIDA)
c.        Cabang disebut Majelis Pembimbing Cabang (MABICAB)
d.       Ranting disebut Majelis Pembimbing Ranting (MABIRAN)
e.       Gugusdepan disebut Majelis Pembimbing Gugusdepan (MABIGUS)
f.         Desa/Kelurahan disebut Majelis Pembimbing Desa (MABISA)
g.       Satuan Karya Pramuka disebut Pembimbing Saka (MABISAKA)

Minggu, 15 Januari 2012

STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA TUGAS DAN KEWENANGANNYA



I.     PENDAHULUAN
1    Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana sebagai kelanjutan dan pembaharuan gerakan nasional dibentuk karena dorongan kesadaran bertanggung jawab atas kelestarian Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2    Tugas Pokok Gerakan Pramuka ialah menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas-tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, yang sanggup bertanggung jawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan nasional.

3.   Untuk dapat mengefektifkan pelaksanaan tugas pokok tersebut Gerakan Pramuka menyusun dan menata organisasi gerakan pramuka dari tingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, sampai ke Gugusdepan.

MENGELOLA SATUAN



I.     PENDAHULUAN
1.   Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggungjawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan nasional serta membangun dunia yang lebih baik.

2.   Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan nonformal di luar sekolah dan di luar keluarga, dan sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda berlandaskan Sistem Among dengan menerapkan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan dan Motto Gerakan Pramuka yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia.

Sabtu, 14 Januari 2012

PERAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEMBINA PRAMUKA



I.     PENDAHULUAN
1    Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggungjawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan nasional serta membangun dunia yang lebih baik..

2    Kepramukaan merupakan sistem pembinaan dan pengembangan sumberdaya atau potensi kaum muda agar menjadi warga negara yang berkualitas yang mampu memberikan sumbangan positif bagi kesejahteraan dan kedamaian masyarakat baik nasional maupun internasional.

3.   Dalam kepramukaan proses pendidikan terjadi karena adanya pertemuan yang interaktif dan komunikatif yang digerakan oleh Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang dilaksanakan secara teratur, terarah, terencana dan berkesinambungan oleh peserta didik sendiri dengan dukungan orang dewasa.

4.   Orang Dewasa yang terlibat langsung dalam proses pendidikan tersebut di atas ialah Pembina Pramuka.

KOMUNIKASI DAN BERGAUL DENGAN PESERTA DIDIK



I.     PENDAHULUAN
        Untuk dapat melaksanakan Program Kegiatan Peserta Didik ( PRODIK ) yang telah di susun bersama, Pembina Pramuka dalam satuan hendaklah menciptakan Komunikasi yang baik dan mengadakan pergaulan yang harmonis dengan Peserta Didik, dan sebagai anggota masyarakat kiranya menjadi kewajiban kita pula untuk mengadakan komunikasi dengan masyarakat sebagai faktor pendukung keberhasilan pendidikan yang kita laksanakan.

SISTEM AMONG



I.     PENDAHULUAN
1.   Hubungan Pembina Pramuka dengan peserta didik merupakan hubungan khas, yaitu  setiap Pembina Pramuka wajib memperhatikan perkembangan mitra didiknya secara pribadi agar perhatian  terhadap pembinaanya dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan kepramukaan.

2.   Pendidikan dalam Gerakan Pramuka ditinjau dari hubungan antar Pembina dengan Peserta Didik menggunakan sistem among.

Senin, 09 Januari 2012

MENCIPTAKAN KEGIATAN YANG MENARIK, MENANTANG, DAN MENGANDUNG PENDIDIKAN


I.     PENDAHULUAN
1.   Pendidikan dalam Gerakan Pramuka adalah proses pendidikan sepanjang hayat yang berkesinambungan dengan sasaran menjadikan manusia bertaqwa, berbudi pekerti luhur, mandiri, memiliki kepedulian tinggi terhadap nusa bangsa, masyarakat dan lingkungannya, alam seisinya, bertanggung jawab serta berpegang taguh pada nilai dan norma masyarakat.

2.   Dalam kepramukaan, pada hakikatnya peserta didik tidak hanya diperankan sebagai obyek pendidikan, tetapi justru lebih banyak diperankan sebagai subyek ; dengan demikian dalam kepramukaan sebenarnya peserta didik sendirilah yang berperan aktif dalam proses kegiatan sehingga dapat dikatakan yang menjadi "pendidik' dalam kepramukaan adalah peserta didik sendiri.   Pada suatu kegiatan Pembina Pramuka berperan sebagai pembimbing, pendamping dan fasilitator yang dengan rajinnya memberikan motivasi dan memberikan stimulasi (rangsangan) atas munculnya konsep kegiatan, yang dilengkapi dengan metode apa yang paling tepat untuk melaksanakan kegiatan tersebut, sedang dalam proses pelaksanaan kegiatan  tersebut sepenuhnya peserta didik sendiri yang berperan aktif.

3.   Untuk dapat melibatkan langsung peserta didik secara penuh dalam kegiatan hingga mereka dapat memerankan diri sebagai subyek pendidikan, Pembina Pramuka hendaknya melibatkan langsung peserta didik dalam menciptakan kegiatan tersebut, karena kegiatan yang menarik bagi peserta didik/kaum muda adalah kegiatan yang sesuai dengan aspirasi peserta didik/kaum muda sendiri, tentang menantang  atau  tidaknya suatu kegiatan itupun mereka tentukan sendiri,  bukan oleh Pembina.

MEMAHAMI PESERTA DIDIK DAN KEBUTUHANNYA



I.     PENDAHULUAN
1    Memahami peserta didik, merupakan sikap Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka dam Pemimpin Kwartir yang harus dimiliki dan dilakukan karena dengan mengetahui aspirasi / tuntutan peserta didik dapat dijadikan    bahan  pertimbangan dalam penyusunan program peserta didik ( PRODIK ), maka kegiatan kepramukaan akan dapat memenuhi kebutuhan dan minat mereka, sehingga kegiatan kepramukaan yang disajikan menjadi kegiatan yang menarik dan menyenangkan.

2    Beberapa dasar pertimbangan perlunya " memahami peserta didik " sebagai berikut  :
a.   Dasar pertimbangan psikologis
     bahwa suatu kegiatan akan menarik dan berhasil apabila sesuai dengan minat, bakat, kemampuan, keinginan, dan tuntutan peserta didik.
b.   Dasar pertimbangan sosiologi
     bahwa secara naluri manusia akan merasa ikut serta memiliki dan aktif mengikuti kegiatan yang ada.

FORUM PRAMUKA SIAGA, PENGGALANG, PENEGAK, PANDEGA


I.     PENDAHULUAN
1.   Forum adalah wadah tempat membicarakan kepentingan bersama, bersidang untuk membahas sesuatu perkara, atau tukar menukar pemikiran tentang suatu masalah.

2.   Forum Pramuka Siaga/Penggalang/Penegak/Pandega adalah wadah tempat membicarakan kepentingan bersama, wadah tukar menukar pikiran tentang sesuatu  masalah, atau sidang untuk membahas suatu perkara, bisa juga merupakan media kegiatan bersama bagi pramuka Siaga/Penggalang/Penegak/Pandega. 

DEWAN SATUAN PRAMUKA



I.     PENDAHULUAN
Keberadaan Dewan dalam Satuan Pramuka merupakan wadah kegiatan Pramuka dalam mengembangkan :
1.   jiwa kepemimpinan.
2.   kemampuan bermasyarakat, bekerja sama, tenggang rasa dan hidup bergotong - royong.
3.   kemampuan mengadministrasikan kegiatan satuan.
4.   kemampuan hubungan insani dan kehumasan.
5.   kemampuan dalam menyusun/perencanaan, pemrograman, pelaksanaan dan penilaian atas suatu kegiatan.
6.   kemampuan jiwa demokratis

PROGRAM KEGIATAN PESERTA DIDIK ( PRODIK)


Up Ribbon: BAHAN SERAHAN 3.5

I.     PENDAHULUAN
Kegiatan adalah proses memperkenalkan , menumbuhkan, membimbing dan mengembangkan :
a.   Kepribadian
b.   Pengetahuan dan keterampilan
c.   Kecendrungan / keinginan serta kemampuan
dalam mencapai tujuan, terbentuknya manusia yang kreatif, inovatif, pelopor dan mandiri.

KEPANDEGAAN



I.     PENDAHULUAN
Pandega adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 21 – 25 tahun, yang bisa juga disebut sebagai “Senior Rover”. Secara umum pada usia tersebut sifat agresifnya sudah mulai mengendap, sosialitasnya semakin tinggi, dan pertimbangan rasionalnya semakin tajam. [i] Di usia tersebut memang telah masanya saling mencintai dengan lain jenis kelamin. Bagi Pramuka Pandega biasanya mereka kreatif serta lebih suka suka berkarya, tingkat kepatuhannya (kepada Pembina, dan kepada aturan) lebih tinggi dibandingkan dengan yang bukan Pramuka.

Formasi barisan pada upacara pembukaan dan penutupan latihan bagi Pandega adalah berupa “Lidi”, yakni bersaft satu lurus, di mana pemimpin-pemimpin Racananya berada di sebelah kanan. Pembina bisa berada di tengah-tengah lapangan upacara, tetapi bisa berada di ujung barisan paling kanan, bahkan bisa menyerahkan sepenuhnya dalam upacara tersebut kepada Pradana atau Pemimpin Racana untuk memimpin upacara.  Filosofisnya adalah bahwa Pandega sudah dibebaskan melihat dunia luar, bisa melalui pribadi Pembinanya atau bisa langsung. Dalam membina Pandega, porsi terbesar adalah “Tut Wuri Handayani” yakni di belakang memberi dorongan, motivasi dan arahan; sedangkan ing madya mangun karsa”, atau di tengah-tengah menggerakkan, “ing ngarsa sung tulada atau di depan memberi keteladanan porsinya lebih kecil.

KEPENEGAKAN



I.     PENDAHULUAN
Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 16 – 20 tahun. Secara umum pada usia tersebut mereka disebut masa sosial (Kohnstam), mereka sedang mencari jati diri, memiliki semangat yang kuat, suka berdebat, kemauannya kuat, agak sulit dicegah kemauannya apabila tidak melalui kesadaran rasionalnya, ada kecenderungan agresif, sudah mengenal cinta dengan lain jenis kelamin. Bagi Pramuka Penegak sifatnya agak berbeda dengan anak muda lainnya yang belum Pramuka, karena  sosialitas mereka sudah mulai tinggi, senang berkelompok, dan Penegak biasanya kreatif serta suka berkarya, tingkat kepatuhannya (kepada Pembina, kepada kesepakatan yang dibuat, kepada hukum/peraturan perundangan) lebih tinggi dibandingkan dengan yang bukan Pramuka.

Formasi barisan pada upacara pembukaan dan penutupan latihan bagi Penegak adalah berupa “Lidi”, yakni bersaft satu lurus, di mana pemimpin-pemimpin Ambalannya berada di sebelah kanan. Pembina bisa berada di tengah-tengah lapangan upacara, tetapi bisa berada di ujung barisan paling kanan. Filosofisnya adalah bahwa Penegak sudah dibebaskan melihat dunia luar, bisa melalui pribadi Pembinanya atau bisa langsung. Dalam membina Penegak, porsi terbesar adalah “Tut Wuri Handayani” yakni di belakang memberi dorongan, motivasi dan arahan; sedangkan ing madya mangun karsa”, atau di tengah-tengah menggerakkan, “ing ngarsa sung tulada atau di depan memberi keteladanan porsinya lebih kecil.

KEPENGGALANGA


Up Ribbon: BAHAN SERAHAN 3.2
I.     PENDAHULUAN
Penggalang adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 11 – 15 tahun. Pada usia tersebut anak-anak memiliki sifat keingintahuan (curiosity) yang tinggi, semangat yang kuat, sangat aktif, dan suka berkelompok.

Formasi barsan pada upacara pembukaan dan penutupan latihan penggalang adalah berupa “angkare”, di mana Pembina berdiri di depan pasukan di bagian tengah di sebelah kiri bendera (tiang bendera berada di kanan Pembina). Hal ini  member makna bahwa di dalam penggalang, porsi terbesar adalah “ing madya mangun karsa”, atau di tengah-tengah menggerakkan, sedangkan porsi “ing ngarsa sung tulada dan tut wuri handayani porsinya lebih kecil. Simbol bentuk upacara ini juga mengkiaskan bahwa penggalang mulai diperkenankan melihat dunia luar melalui cerminan kepribadian Pembina-nya.

KESIAGAAN

I.     PENDAHULUAN
Siaga adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 07 – 10 tahun. Pada usia tersebut anak-anak memiliki sifat unik yang sangat beraneka macam yang pada dasarnya merupakan pribadi-pribadi aktif dan tidak pernah diam. Sifat uniknya merupakan kepolosan seorang anak yang belum tahu resiko dan belum  dapat diserahi tugas dan tanggung jawab secara penuh. Sifat yang cukup menonjol adalah keingintahuan (curiosity) yang sangat tinggi, senang berdendang, menari dan menyanyi, agak manja, suka meniru, senang mengadu, dan sangat suka dipuji.
Kehidupan siaga masih berkisar di seputar keluarga yang ada ayah dan ibu. Keluarga merupakan pusat aktivitasnya. Atas dasar hal tersebut pembinaan pramuka siaga dikiaskan sebagai “keluarga bahagia” di mana terdapat ayah, ibu dan paman serta bibi. Wadah pembinaan pembinaan ini disebut “Perindukan Siaga” yang mengkiaskan bahwa anak seusia siaga masih menginduk pada ayah dan bunda (keluarga). Hal ini diperjelas dengan formasi bentuk barisan berupa lingkaran pada upacara pembukaan dan penutupan latihan Siaga.  

Formasi barisan pada upacara pembukaan dan penutupan latihan Siaga adalah berupa “lingkaran”, di mana Pembina berdiri di tengah-tengah lingkaran di belakang bendera. Hal ini  memberi makna bahwa di dalam Siaga, porsi terbesar adalah “ing ngarsa sung tulodo”, atau di depan memberi contoh, sedangkan porsi “ing madya mangun karsa dan tut wuri handayani porsinya lebih kecil. Simbol bentuk upacara ini juga mengkiaskan bahwa norma dan tata-nilai bagi Siaga mengikuti cermin kepribadian Pembina-nya.

Kamis, 05 Januari 2012

KIASAN DASAR DALAM KEPRAMUKAAN



 
I.     PENDAHULUAN
        Kiasan dasar merupakan gambaran / kiasan yang mendasari dan melatar belakangi suatu kegiatan

II.   MATERI POKOK
1.   Kiasan dasar kepramukaan ialah alam pikiran yang mengandung kiasan / gambaran sesuatu yang mengesankan, digunakan sebagai latar belakang kegiatan kepramukaan, sehingga peserta didik merasakan ikut terlibat pada kegiatan yang mengesankan tersebut.

MOTTO GERAKAN PRAMUKA



I.     PENDAHULUAN
1.   Motto ialah semboyan yang diciptakan dalam usaha untuk memberikan sprit kepada anggota dalam visi dan misi lembaga.

2.   Contoh- contoh Motto
a.     RRI     : " Sekali di udara Tetap di Udara "
b.     Negara Kesatuan Republik Indonesia " BHINEKA TUNGGAL IKA"
c.      TNI - AL " Jalesmewa Jaya Mehe"
d.     Pembina Pramuka " IHLAS BAKTI BINA BANGSA BER BUDI BAWA LAKSANA "

KODE KEHORMATAN PRAMUKA




I.     PENDAHULUAN
1.   Kode    kehormatan   adalah suatu norma/ukuran kesadaran mengenai ahlak (budi pekerti) yang tersimpan dalam  hati orang sebagai akibat karena orang tersebut tahu akan harga dirinya.
2.   Kode kehormatan Pramuka ialah suatu norma dalam kehidupan Pramuka yang merupakan ukuran atau standar tingkah laku Pramuka di masyarakat.

METODE KEPRAMUKAAN

Up Ribbon: BAHAN SERAHAN 2.6

I.     PENDAHULUAN
        Metode ialah suatu cara/tehnik untuk mempermudah tercapainya tujuan kegiatan.

II.   MATERI POKOK
1.   Metode kepramukaan
      cara memberikan pendidikan watak kepada peserta didik melalui kegiatan kepramukaan yang menarik, menyenangkan dan menantang, yang disesuaikan kondisi, situasi dan kegiatan peserta didik.

PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN



I.     PENDAHULUAN
        Pondasi sebuah bangunan merupakan hal yang sangat vital adanya, makin kokoh pondasi dibuat, bangunan di atasnya makin kuat dan aman.

PENDIDIKAN DALAM KEPRAMUKAAN



BAHAN KURSUS 2.4

I.         PENDAHULUAN

Jalur Pendidikan
1. Dalam Sistem Pendidikan Nasional, dikatakan bahwa proses pendidikan terdapat 2 (dua) jalur yaitu :
a.    Jalur pendidikan sekolah, merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan.
b.    Jalur pendidikan luar sekolah; merupakan pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan belajar-mengajar yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan.
2. Di beberapa negara dikatakan bahwa terdapat 3 (tiga) jalur pendidikan, yaitu:
a.  pendidikan formal;
b.  pendidikan non formal;
c.   pendidikan in formal.
3. Ditinjau dari lingkungan hidup manusia, maka terdapat 3 (tiga) lingkungan pendidikan, yaitu:
a. lingkungan pertama dan utama adalah lingkungan keluarga sebagai lingkungan yang dapat bersifat  mendidik.
b. lingkungan kedua adalah lingkungan sekolah yang tugas utamanya adalah melaksanakan program-program pendidikan (bimbingan, pengajaran dan/atau latihan).
c.  lingkungan ketiga adalah lingkungan masyarakat yang bersifat mendidik: Gerakan Pramuka, Palang Merah Remaja dan sebagainya.

KEPRAMUKAAN


Up Ribbon: BAHAN KURSUS 2.3

I.     PENDAHULUAN

Selama ini  penggunaan istilah Gerakan Pramuka, Kepramukaan dan Pramuka, nampak masih digunakan secara  tumpang tindih, sehingga terkesan mengaburan pengertian sebenarnya.

-    Gerakan Pramuka, adalah nama  organisasi pendidikan di luar sekolah dan di luar keluarga yang menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan  dan Metode Kepramukaan.
-    Kepramukaan, adalah nama kegiatan anggota Gerakan Pramuka.
-    Pramuka, adalah anggota Gerakan Pramuka yang teridiri dari  anggota muda yaitu peserta didik S,G,T,D dan anggota dewasa yaitu Pembina Pramuka, pembantu Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka, Pembina Profesional,  Pamong SAKA dan Instruktur SAKA, Pimpinan SAKA, Andalan, Pembantu Andalan, Anggota MABI, Staf Karyawan Kwartir, Mitra)
 

SEJARAH SINGKAT G P

Up Ribbon: BAHAN SERAHAN 2.2

I.      PENDAHULUAN

Sejarah merupakan cermin bagi keadaan sekarang. Sejarah merupakan sumber pemikiran dan pembelajaran dalam mengembangkan tujuan-tujuan yang akan datang.

AD ART

I.         PENDAHULUAN

1.   Faktor - faktor yang melatar belakangi penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka        (Kepres RI No. 24 Tahun 2009 dan SK Kwarnas 203 Tahun 2009) ialah :
a.   Jiwa ksatria yang patriotik dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang adil dan makmur material maupun spiritual, dan beradab.
b.   Kesadaran bertanggungjawab atas kelestarian Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
c.   Upaya pendidikan  bagi kaum muda melalui kepramukaan dengan sasaran meningkatkan sumber daya kaum muda dalam mewujudkan masyarakat madani dan melestarikan keutuhan :
      -   Negara Kesatuan Republik Indonesia
      -   Indeologi Pancasila
      -   Kehidupan rakyat yang rukun dan damai
      -   Lingkungan hidup di bumi nusantara

2.   Fungsi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, sebagai :
a.   Landasan hukum dalam pengambilan kebijakan Gerakan Pramuka.
b.   Pedoman dan petunjuk pelaksanaan kegiatan kepramukaan.